Empat
Gaya Yang Terjadi Pada Pesawat Terbang
Gaya Hambat (Air Resistance)
Drag
Drag didefinisikan
sebagai komponen dari gaya aerodinamika yang sejajar dengan arah relative wind dan berlawanan arah dengan
gerak maju pesawat terbang. Pada kecepatan subsonic terdapat dua jenis drag, yaitu Parasite drag dan Induced
drag. Sedangkan pada kecepatan yang lebih tinggi lagi akan timbul drag yang
disebut dengan shock wave drag.
Parasite Drag
Parasite drag terdiri dari beberapa
komponen drag yang
berbeda-beda, secara umum parasite drag
dapat didefinisikan sebagai gaya hambat yang timbul karena faktor-faktor selain
adanya wing.
Form Drag
Form
drag adalah bentuk drag yang timbul karena bentuk fisik benda. Contoh form drag untuk beberapa bentuk benda
dapat dilihat dibawah ini.
-
koefisiennya gaya hambat yang timbul adalah 100 %
Bentuk Bola (Ball
Shape)
-
koefesiennya gaya hambat yang timbul adalalh 50 %
Bentuk Ellipse
-
koefisiennya gaya hambat yang timbul adalah 15 %
Bentuk
Streamline
- koefisiennya gaya
hambat yang timbul adalah 5 %
Bentuk
streamline ini secara awam dikenal
dengan istilah “bentuk aerodinamis” karena aliran udara (airflow) yang melewati
permukaan benda tersebut hamper seluruhnya aliran udara yang laminar (lurus dan
rata) mengikuti bentuk benda. Akibatnya adalah gaya hambat yang timbul menjadi
kecil. Untuk memperkecil From drag pada
pesawat terbang, maka fuselage, engine nacelle dan pod serta komponen yang berada di luar konstruksi pesawat terbang
dibuat lebih streamlined.
Skin Friction Drag
Skin
Friction Drag adalah gaya hambat yang timbul karena adanya pergesekan udara
dengan permukaan benda. Jenis drag
ini akan dipengaruhi oleh luas daerah yang di lewati oleh aliran udara.
Kehalusan permukaan juga berpengaruh terhadap skin friction drag. Untuk
memperkecil skin friction drag pada
pesawat terbang, maka rivet yang dipergunakan pada area yang dialiri airflow dibuat flush (rata), skin pesawat dipolish, terutama yang terbuat dari
fabric serta menghilangkan alumunium oxide pada alumunium skin.
Interference Drag
Interference drag adalah gaya hambat
yang disebabkan oleh adanya interferensi dari boundary-boundary layer yang
berbeda dari komponen-komponen pesawat yang berbeda. Jika drag dari dua buah
komponen pesawat sudah diukur tersendiri, kemudian komponen-komponen tersebut
digabungkan (contoh: wing ke fuselage), maka drag yang terjadi dari
gabungan dua komponen tersebut lebih besar dari jumlah drag masing-masing
komponen. Hal inilah yang disebabkan oleh Interferensi dari boundary layer dua
komponen tesebut. Untuk memeperkecil interference
drag, maka setiap sambungan dua atau lebih komponen struktur pesawat
mempergunakan fairing
Leakage Drag
Leakage
drag adalah drag yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara di dalam dan di
luar pesawat terbang. Udara yang mengalir dari dalam fuselage yang pressurized
(bertekanan) melalui crack atau door seal akan menghasilkan suatu bentuk
arus udara yang mempengaruhi airflow
di sekeliling pesawat terbang dan mengakibatkan terjadinya drag. Pada airflow yang melalui bagian bawah wing,
yang bergerak mengalir ke atas wing melalui wing attachment cracks dapat juga menyebabkan terjadinya leakage drag.
Profile Drag
Jenis
lain dari parasite drag yang terjadi pada helicopter adalah profile drag. Profile drag adalah drag yang disebabkan oleh main rotor yang
berputar. Drag ini harus diatasi selama rotor berputar dan dapat timbul baik
pada saat helicopter dalam keadaan diam atau tidak menghasilkan lift.
Induced Drag
Induced drag adalah jenis terakhir dari drag tetapi merupakan
jenis drag yang paling penting, terutama untuk diektahui oleh para penerbanga
pada pesawat dengan high performance. Induced drag adalah drag yang timbul
karena adanya lift (gaya angkat), karena drag ini hanya timbul jika lift
dihasilkan.
Lift
Lift akan
bekerja melalui centre of pressure
yang tergantung pada letak sayap. Dengan demikian perancang pesawat harus berhati-hati
menempatkan sayap pada posisi yang benar pada fuselage. Tetapi hal ini cukup rumit, karena kenyataannya bahwa
perubahan angle of attack berarti
pergeseran letak lift, dan biasanya
kearah yang tidak stabil pada pesawat. Apabila angel of attack bertambah karena pitching moment di sekitar centre
of pressure, akan menyebabkan pesawat nose up dan cenderung untuk bertambah
besar lagi.
Weight
Gaya
berat adalah gaya yang dihasilkan oleh pesawat itu sendiri. Bereaksi secara
vertical kebawah melalui centre of
gravity (c.g)
Weight
bekerja melalui c.g yang tergantung pada berat dan letak dari masing-masing
bagian pesawat di sepanjang fuselage,
dan beban yang diangkut juga mempengaruhi gaya W ini. Gaya berat ini
mendatangkan cukup permasalahan, karena akan terjadi pergeseran c.g, sebagai
contoh :
Pada
pesawat Concorde, fuelnya bergerak dari satu tangki ke tangki yang lain untuk
mempertahankan c.g tersebut.
Thrust
Gaya
dorong adalah gaya yang menarik pesawat secara horizontal ke arah maju pesawat
(flight path) sepanjang propeller shaft atau line of thrust.
Line of Thrust dapat
berada di atas dengan cara menata letak shaft propeller atau garis tengah mesin
jet yang tergantung pada letak pemasangan engine,
baik single maupun multi engine. Para perancang pesawat bisa memilih caranya
sendiri, tetapi harus melihat masalah-masalah propeller ground clearance.
Apakah juga menggangu visibility dari
penerbang, dan juga menimbulkan problema baru, yaitu kapan kita bisa membuat Thrust yang bisa membelokkan pesawat
secara otomatis untuk pesawat secara otomatis untuk pesawat modern.
sumber : Aerodinamika, Wira Gautama, th____, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia
aku punya link juga tentang topik yang kamu bahas, kamu bisa kunjungi aku di
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id80/bitstream/123456789/1680/1/Artikel_20303024.pdf
mkasi om..
Hapus